Pasien RSUD Sibolga Terganggu Akibat Pekerjaan Proyek, Wakil Walikota Sibolga Berang Karena Proyek "Lambat" 

Pasien RSUD Sibolga Terganggu Akibat Pekerjaan Proyek, Wakil Walikota Sibolga Berang Karena Proyek "Lambat" 
Keterangan Foto : Wakil Walikota Sibolga, Pantas Maruba Lumban Tobing  cek kesiapan proyek 22 Miliar di  RS FL Tobing Sibolga, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan tiga rekanan kena berang, Kamis (23/11/2023). Doc/Pijar Tapanuli.

Sibolga, Pijar Tapanuli - Akibat pekerjaan proyek Rp 22 Miliar yang saat ini sedang berjalan di  RSU FL Tobing Sibolga, banyak pasien yang mengeluh dan merasa terganggu akibat pekerjaan tersebut, bahkan ada pasien inap yang kesal saat menginap di salah satu ruang inap, suara dentuman keras akibat pembongkaran atap sangat mengganggu pasien, dan lampu ruangan juga dimatikan.

"Bagaimana kita bisa sembuh jika dentuman keras itu ada diatas ruangan inap kita, termasuk layanan listrik yang dimatikan di ruangan inap tentu sangat mengganggu kenyamanan pasien," jelas R.Silalahi (24) kepada wartawan kamis (23/11/2023) di Sibolga. 

Dia merasa heran, karena dengan besarnya anggaran pembangunan rumah Sakit ini, sudah seharusnya rekanan memiliki planning dan tanggungjawab kepada RSU FL Tobing, tanpa menggangu pelayanan RSU FL Tobing kepada pasien, karena ngak mungkin Rumah sakit tutup hanya karena adanya pembangunan gedung rumah sakit tersebut.

"Selain keluhan tersebut, juga kesembrautan rekanan dalam meletakkan barang juga mengganggu aktivitas RSU Fl Tobing sibolga, padahal sebagian lahan tersebut sudah terpakai oleh rekanan. Juga teknis pekerjaan yang begitu lambat dalam menyelesaikan pekerjaan dikhawatirkan tidak selesai tepat waktu, sementara aktivitas pelayanan RSU Fl Tobing sibolga harus tetap jalan setiap saat. Sangat perlu rekanan di ingatkan agar mereka tahu bahwa pekerjaan mereka beresiko tinggi terhadap pelayanan kesehatan di kota sibolga," Jelasnya.

Wakil Walikota Sibolga Cek Kesiapan Proyek RSU FL Tobing Sibolga 

Wakil Walikota Sibolga, Pantas Maruba Lumban Tobing  cek kesiapan proyek 22 Miliar di  RS FL Tobing Sibolga, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan tiga rekanan kena berang, Kamis (23/11/2023).

Menurut Pantas, proyek tersebut sudah termasuk lambat dalam pengerjaannya, sehingga pelayanan di rumah sakit tidak efisien.

Ketika ditanya kesiapan pembangunan yang jadwalnya menunggu akhir Desember 2023, rekanan dan PPK kelihatan seperti bingung.

"Mana pengawas apa saja kerjamu disini dua bulan, apa tidak ada koordinasimu dengan Direktur," kata Pantas.

Dikatakan Wakil Walikota, proyek miliaran ini dibandingkan dengan Penunjukan Langsung (PL) sama saja sistem kerjanya.

"Jadi tidak logika kerjaan ini bisa siap, proyek miliaran rupiah yang kerja cuma beberapa orang," ujar Pantas.

Padahal dari awal menurut Pantas, kerjaan ini dikerjakan satu persatu biar cepat siap, karena ini menyangkut fasilitas umum.

"Kalau begini semua dibongkar terlambat pula lagi, kalau kalian siap-siap jika ini tidak siap dikerjakan," sebut Pantas.

Apalagi dana yang dikeluarkan Pemerintah Kota Sibolga, tidak pernah telat untuk pembayaran proyek tersebut. Dan itu diakui rekanan dilokasi.

Sementara direktur RS FL Tobing Sibolga, dr Ivonna Hasfika menjelaskan, walaupun rehab maunya pekerjaan ini dilakukan dengan standard yang harus dikerjakan.

"Kalau mau koordinasi mari kita lakukan demi pembangunan kita ini, dan kami tidak pernah menghambat pekerjaan di rumah sakit ini," ujar dr Ivona.

Masih kata dr Ivonna, sebelum jatuh tempo rumah sakit FL Tobing bisa selesai semua pekerjaannya. Ditanya dengan pelayanannya? Direktur katakan. "Pastinya pelayanan di RS FL Tobing terganggu," timpal Ivonna.(Son)