Sambut HUT Tapteng, Sekdakab, Buka Festival Budaya Jalur Rempah Pantai Barat Kabupaten Tapteng

Sambut HUT Tapteng, Sekdakab, Buka Festival Budaya Jalur Rempah Pantai Barat Kabupaten Tapteng
Keterangan Foto : Pemerintah Kabupaten Tapteng laksanakan Kegiatan Festival Budaya Jalur Rempah Pantai Barat Kabupaten Tapteng, Provinsi Sumatera Utara Tahun 2024, dengan acara Pertunjukan Panggung Budaya Berbilang Bangsa ( kolaborasi Sikambang dan Opera batak). 7la/Pijar Tapanuli

Pandan, Pijar Tapanuli - Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun  (HUT) Tapanuli Tengah (Tapteng) Ke-79 Tahun 2024,  Pemerintah Kabupaten Tapteng melaksanakan Kegiatan Festival Budaya Jalur Rempah Pantai Barat Kabupaten Tapteng, Provinsi Sumatera Utara Tahun 2024, dengan acara Pertunjukan Panggung Budaya Berbilang Bangsa ( kolaborasi Sikambang dan Opera batak),

Kegiatan ini dibuka oleh Sekdakab Tapteng, Dr. Erwin Hotmansah Harahap, S.STP, MM, bertempat di Gedung Serbaguna Pandan, Kamis (22/08/2024). Acara diawaIi dengan Persembahan Tarian Penyambutan Tortor Panomu-nomuon dari SMP Negeri 1 Tukka dan Tarian Persembahan Sekapur Sirih Sikambang Oleh SMP Swasta Al-Muslimin Pandan. 

Pj. Bupati Tapteng Dr. Sugeng Riyanta, SH, MH diwakili Oleh  Sekdakab Tapteng, Dr. Erwin Hotmansah Harahap, S.STP, MM, dalam sambutannya mengatakan, Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Tapteng menyambut baik diselenggarakannya Festival Budaya Jalur Rempah Pantai Barat Pertunjukan Panggung Budaya Berbilang Bangsa (Kolaborasi Sikambang- Opera Batak) "Rempah Dalam Perahu" Kabupaten Tapteng Tahun 2024.

"Barus adalah sebuah pelabuhan rempah kuno di Pantai Barat Pulau Sumatera, menghadap ke Samudra Hindia, pelabuhan ini terletak pada posisi yang strategis dan kerap didatangi oleh para pencari Rempah, tujuannya adalah mengungkapkan rempah-rempah yang diperdagangkan dipelabuhan Barus, terutama kapur Barus (KAMPER), kemenyan (BENZOIN), lada, dan sebagainya," jelas sekda.

Menurutnya, Pelabuhan Barus diketahui merupakan pusat perdagangan rempah yang masyhur sejak masa kuno sampai datangnya kolonial Belanda pada pertengahan Abad Ke-17. Rempah merupakan komoditi utama yang diperdagangkan dan dijual sampai ke Tamil, Gujarat, India, Arab, Mesir, Persia, Romawi, Mediterania, dan Tiongkok. Jenis rempah yang diperdagangkan adalah Kapur Barus, Kemenyan, Gambir, Kayu manis, Cengkeh, Pala, Damar, Rotan, Kayu Cendana,, Gading Gajah, Lada, dan Rempah-rempah lainnya.

"Pemkab Tapteng menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan KEMENDIKBUDRISTEK yang telah memberikan perhatian dan dukungan yang luar biasa untuk Pemerintah Kabupaten Tapteng, Direktur Pusat Latihan Opera Batak Siantar bersama Tim dan Lembaga Budaya Pasisi yang sangat luar biasa dalam membina dan melatih anak-anak kita sehingga menghasilkan satu garapan pertunjukan "Rempah Dalam Perahu". Dan kepada anak-anak kami yang luar biasa dalam mengikuti pelatihan selama 10 hari dan karantina produksi selama 5 hari di Barus. Kiranya apa yang diterima selama pelatihan dapat di implementasikan di lingkungan sekolah dan masyarakat. Saya  berpesan kepada anak-anak kami sekalian teruslah berkarya melestarikan budaya,  memajukan Tapteng dengan tekun belajar untuk meraih cita-citamu," jelas Sekdakab Tapteng. 

Sementara itu, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kementerian Pendidikan kebudayaan Riset dan Teknologi Jakarta yang diwakili oleh Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II  Provinsi Sumatera Utara  Sukronedi S.SI, MSI, dalam sambutannya menyampaikan, Program Jalur Rempah di Direktorat Jenderal Kebudayaan ini, merupakan program unggulan program prioritas dari direktorat jenderal Kebudayaan dalam menggali dan melestarikan Budaya.

Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Tengah, Boy Rahman Hasibuan, SIP, MAP. dalam laporannya mengatakan, Adapun maksud dan tujuan diselenggarakannya Festival Budaya Jalur Rempah Pantai Barat adalah : Untuk mengenalkan potensi budaya di Tapteng Terutama melalui popularitas Barus dalam sejarah perdagangan dan jalur Rempah di Nusantara pada masa silam

"Kemudian, Memperomosikan Tapteng sebagai Kabupaten yang memiliki peran khusus dalam sejarah Tapanuli. Menggali potensi warisan budaya lainnya yang terhubung dengan sumber daya manusia (SDM) kebudayaan yang ada di Tapteng dàn Mendukung program merdeka belajar dengan melakukan kolaborasi dan proses produksi di area cagar budaya yang ada dikota Barus sekitarnya," kata Boy Rahman.

Lanjutnya, festival budaya jalur rempah pantai barat, pertunjukan panggung budaya berbilang bangsa (kolaborasi sikambang - opera batak" Rempah Dalam Perahu" kàbupaten Tapanuli tengah tahun 2024. Peserta pelatihan pertunjukan berjumlah 40 orang adalah masyarakat asli Tapteng dari 10 sekolah hasil yang telah diseleksi. Latihan dilakukan selama 10 hari di Pandan selanjutnya simulasi dan produksi dilakukan simulasi di situs cagar budaya benteng Barus dan karantina produksi selama 5 hari di Barus, sehingga menghasilkan sebuah pertunjukan

Kegiatan ini dirangkai dengan Penyerahan Plakat Pemkab Tapteng yang diserahkan Sekdakab Tapteng Dr. Erwin Hotmansah Harahap, S.STP, MM bersama Anggota DPRD Kabupaten Tapteng Ahmad Rivai Sibarani dan Kadisdik Tapteng  kepada yang mewakili Direktur Pengembangan dan pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatera Utara Provinsi Sumatera Utara  Sukronedi S.SI, MSI. Penyerahan plakat juga untuk Direktur Pusat Latihan Opera Batak  Siantar Thomson dan Kepada Ketua Lembaga masyarakat adat Budaya Pasisi Kabupaten Tapanuli Tengah Nurdin Ahmad Tanjung. 

Kegiatan ini turut dihadiri  DPRD  Kabupaten Tapteng Ahmad Rivai Sibarani beserta Anggota DPRD  Kabupaten Tapteng, Forkopimda Tapteng  atau yang mewakili, mewakili BI Sibolga, Staf Ahli dan Asisten Setdakab Tapteng, Pimpinan OPD Tapteng, Kepala Sekolah,  lembaga adat budaya dan sanggar seni se- Kabupaten Tapteng.(7la)